Well, setelah 2
bulan berobat ke shinse dan melihat hasil tes suami saya, awalnya kami
memutuskan untuk mencoba insem lagi (setelah pengalaman insem yang pertama
gagal). Kami kembali ke SpOG lagi untuk check kondisi saya dan konsultasi mengenai inseminasi. Dan pararel dengan proses itu saya sempat googling di bayi-tabung.com,
saya menemukan posting yang cukup menarik tentang bayi tabung dgn natural cycle
di RSIA Gladiool. Natural cycle ini tidak terlalu mahal, dan juga sisi baiknya
kalaupun gagal bulan berikutnya bisa langsung ikut program bayi tabung lagi,
karena sel telurnya dari perkembangan alami yang setiap bulan normalnya wanita
menghasilkan satu telur, tanpa di injeksi Gonal F.
Bismillah
akhirnya kami memutuskan bulan ini kami coba BT natural cycle di RSIA Gladiool.
Kami datang pas hari Haid ke-10 (H10), dengan sebelumnya menghubungi RSIA
Gladiool untuk melakukan pendaftaran. Pas waktu mendaftar saya diberitahu kalau
hari sabtu yang praktek dr. Erick, saya langsung senang sekali, karena dr. Erick
ini dokter wanita….. Alhamdulillah…, beliau salah satu dokter dalam Tim Dokter
IVF di RSIA Gladiool.
Akhirnya sabtu
pagi kami berangkat pagi sekali dari rumah karena pesawat jam 05.55 WIB,
Alhamdulillah landing jam 07.10 WIB. Di Adi Sucipto Airport sudah ada mobil
rental yang nunggu kami. Tadinya mau bawa mobil aja ke jogja, namun mengingat
beberapa bulan lalu kami ke jogja bawa mobil sendiri (saya dan hubby gantian nyetir),
dan alhasil capeknya seminggu belum hilang euy, hehehe… so makanya untuk trip
kali ini kami putuskan untuk rental mobil aja biar mudah.
Dari bandara
kami langsung mengarah ke daerah deket-deket UGM, untuk makan di SGPC Bu Wiryo, skalian mengenang masa-masa
kuliah dulu which is itu sudah 10 tahun yang lalu (jadi berasa tua bgt, -_- ). Habis itu kami
langsung meluncur ke RSIA Gladiool dengan mengandalkan GPS tentunya :)
Sekitar jam
11.30 kami sampai dan langsung ke pendaftaran, setelah didaftar kami dapat
urutan kelima. Karena pas kami datang ternyata sudah banyak pasien menunggu
lebih awal. Dokter Erick jadwal praktek hari ini mulai jam 12.00 -14.00 WIB.
Akhirnya tiba giliran kami dipanggil. Saya serahkan semua data-data dari mulai
tes waktu di IVF Morula Bunda Menteng, HSG, Tes suami di prodia. Dari situ dr.
Erick melanjutkan dengan USG transvaginal. Melihat ukuran sel telur saya, maka
dr. Erick memutuskan untuk suntik ovidrel/ pemecah telur di H11, which is besok
pagi, kemudian saya bilang ke beliau saya tinggal di jogja,jadi agak lumayan
jauh kalau hari ini balik ke jogja terus besok paginya harus balik lagi ke
magelang RSIA Gladiool untuk suntik Ovidrel, akhirnya dr Erick yang baik hati
dan cantik menyarankan kami suntiknya di jogja saja kalau gitu. Beliau bilang
di Klinik yang ada di apotik kimia farma ada suster yang nanti bisa bantu
menyuntikkan. Dan beliau bantu juga menghubungi suster disana yang nanti akan
membantu saya injeksi ovidrel ini. Alhamdulillah….. jadi makin mudah ga perlu
bolak balik jogja magelang…..terimakasih banyak dr. Erick.
5 April 2015, H11,
jam 7.20 WIB saya di suntik ovidrel. Kemudian ke-esokan harinya H12, jam 12.00
WIB pengambilan sperma. Proses OPU tidak menngunakan obat bius, tetapi saya
dikasih obat untuk membuat rilex sejenis obat kapsul putih seperti rudal kecil
yang juga digunakan waktu HSG dulu. Obatnya dimasukkan dari belakang. Obat ini
diberikan jam 14.00 WIB.
Sekitar jam
15.30 WIB dr. Erick datang dan proses OPU siap dilakukan. Saya sendiri sangat
tegang, karena terus terang saya takut, mengingat pengambilan sel telur ini
tidak pakai obat bius. Tapi suster-suster disana sangat ramah dan baiiiiik
sekali, mereka membantu menenangkan saya yang super tegang ini. AKhirnya proses
OPU siap dilaksanakan, saya bilang ke dr. Erick kalau saya nervous banget,
takut sakit. Dan dengan baiknya dr. Erick bilang rilex aja Bu, dan tangan saya
yang gemetaran di pegangin sm suster-suster yang baik hati, sambil bilang tarik
nafas ya Bu ketika dokter mulai mengambil folikelnya. Alhamdulillah proses OPU
selesai, dan didapatkan 3 folikel, dan Alhamdulillah dr. Erick juga mengambil
sekalian 2 kista endo saya yang berada disamping folikel.
Setelah
pengambilan OPU, kami berdua dipanggil untuk di informasikan hasil analisa
sperma dan OPU. Hasilnya masih AT, dan dari 3 folikel hanya satu yang ada sel
telurnya. Melihat kondisi ini dokter saranin untuk ICSI dan kami setuju.
Kemudian melihat adanya leukosit yang ada dihasil analisa suami saya, maka dr.
Erick meresepkan antibiotic dan juga supplement untuk hubby. Sedangkan saya
diberikan obat penguat Utrogestan untuk persiapan ET. Alhamdulillah semua selesai dengan
baik hari ini, tinggal tunggu kabar perkembangan pembuahan.
Setelah dua
hari menunggu, akhirnya tanggal 8 April 2015 jam 10.00WIB saya menerima telfon
dari RSIA Gladiool, daaaan….saya di informasikan kalau setelah pengamatan 2
hari, tidak terjadi pembelahan sel, tidak terjadi pembuahan dan artinya proses
IVF tidak bisa dilanjutkan ke Embrio Transfer (ET). Astaghfirullah…..sedih
pasti, tapi saya punya suami yang luar biasa, yang selalu menguatkan saya, La
hawla wala quwwata illa billah, semua sudah taqdir Allah SWT, inshaAllah, pada
waktunya Allah SWT. Akan memberikan kami keturunan. inshaAllah….
Untuk
sekarang, kami focus dulu untuk meningkatkan kualitas morfology/motility hubby.
Langkah selanjutnya we’ll see….semoga Allah SWT. Memudahkan kami untuk
mendapatkan keturunan, aamiiiiin….
Tetap semangaaaaat
ikhtiar dan berdo’a ^_^
Salam,



kalo boleh tau, biayanya berapa ya mbak? dan menurut dokter, apa penyebab tidak terjadinya pembelahan sel itu? tks
ReplyDeleteHai Mba, waktu itu saya belum sampai ET (Embrio Transfer), biayanya dibawah Rp. 12 juta.
DeleteSekarang gmn bu...apa sdh mendapat momongan
ReplyDeleteSekarang gmn bu...apa sdh mendapat momongan
ReplyDelete