Saturday, April 11, 2015

Pengalaman Bayi Tabung/ IVF di RSIA Gladiool Magelang

Well, setelah 2 bulan berobat ke shinse dan melihat hasil tes suami saya, awalnya kami memutuskan untuk mencoba insem lagi (setelah pengalaman insem yang pertama gagal). Kami kembali ke SpOG lagi untuk check kondisi saya dan konsultasi mengenai inseminasi. Dan pararel dengan proses itu saya sempat googling di bayi-tabung.com, saya menemukan posting yang cukup menarik tentang bayi tabung dgn natural cycle di RSIA Gladiool. Natural cycle ini tidak terlalu mahal, dan juga sisi baiknya kalaupun gagal bulan berikutnya bisa langsung ikut program bayi tabung lagi, karena sel telurnya dari perkembangan alami yang setiap bulan normalnya wanita menghasilkan satu telur, tanpa di injeksi Gonal F.

Bismillah akhirnya kami memutuskan bulan ini kami coba BT natural cycle di RSIA Gladiool. Kami datang pas hari Haid ke-10 (H10), dengan sebelumnya menghubungi RSIA Gladiool untuk melakukan pendaftaran. Pas waktu mendaftar saya diberitahu kalau hari sabtu yang praktek dr. Erick, saya langsung senang sekali, karena dr. Erick ini dokter wanita….. Alhamdulillah…, beliau salah satu dokter dalam Tim Dokter IVF di RSIA Gladiool.
Akhirnya sabtu pagi kami berangkat pagi sekali dari rumah karena pesawat jam 05.55 WIB, Alhamdulillah landing jam 07.10 WIB. Di Adi Sucipto Airport sudah ada mobil rental yang nunggu kami. Tadinya mau bawa mobil aja ke jogja, namun mengingat beberapa bulan lalu kami ke jogja bawa mobil sendiri (saya dan hubby gantian nyetir), dan alhasil capeknya seminggu belum hilang euy, hehehe… so makanya untuk trip kali ini kami putuskan untuk rental mobil aja biar mudah.

Dari bandara kami langsung mengarah ke daerah deket-deket UGM, untuk makan di SGPC Bu Wiryo, skalian mengenang masa-masa kuliah dulu which is itu sudah 10 tahun yang lalu (jadi berasa tua bgt, -_- ). Habis itu kami langsung meluncur ke RSIA Gladiool dengan mengandalkan GPS tentunya :)

Sekitar jam 11.30 kami sampai dan langsung ke pendaftaran, setelah didaftar kami dapat urutan kelima. Karena pas kami datang ternyata sudah banyak pasien menunggu lebih awal. Dokter Erick jadwal praktek hari ini mulai jam 12.00 -14.00 WIB. Akhirnya tiba giliran kami dipanggil. Saya serahkan semua data-data dari mulai tes waktu di IVF Morula Bunda Menteng, HSG, Tes suami di prodia. Dari situ dr. Erick melanjutkan dengan USG transvaginal. Melihat ukuran sel telur saya, maka dr. Erick memutuskan untuk suntik ovidrel/ pemecah telur di H11, which is besok pagi, kemudian saya bilang ke beliau saya tinggal di jogja,jadi agak lumayan jauh kalau hari ini balik ke jogja terus besok paginya harus balik lagi ke magelang RSIA Gladiool untuk suntik Ovidrel, akhirnya dr Erick yang baik hati dan cantik menyarankan kami suntiknya di jogja saja kalau gitu. Beliau bilang di Klinik yang ada di apotik kimia farma ada suster yang nanti bisa bantu menyuntikkan. Dan beliau bantu juga menghubungi suster disana yang nanti akan membantu saya injeksi ovidrel ini. Alhamdulillah….. jadi makin mudah ga perlu bolak balik jogja magelang…..terimakasih banyak dr. Erick.

5 April 2015, H11, jam 7.20 WIB saya di suntik ovidrel. Kemudian ke-esokan harinya H12, jam 12.00 WIB pengambilan sperma. Proses OPU tidak menngunakan obat bius, tetapi saya dikasih obat untuk membuat rilex sejenis obat kapsul putih seperti rudal kecil yang juga digunakan waktu HSG dulu. Obatnya dimasukkan dari belakang. Obat ini diberikan jam 14.00 WIB.

Sekitar jam 15.30 WIB dr. Erick datang dan proses OPU siap dilakukan. Saya sendiri sangat tegang, karena terus terang saya takut, mengingat pengambilan sel telur ini tidak pakai obat bius. Tapi suster-suster disana sangat ramah dan baiiiiik sekali, mereka membantu menenangkan saya yang super tegang ini. AKhirnya proses OPU siap dilaksanakan, saya bilang ke dr. Erick kalau saya nervous banget, takut sakit. Dan dengan baiknya dr. Erick bilang rilex aja Bu, dan tangan saya yang gemetaran di pegangin sm suster-suster yang baik hati, sambil bilang tarik nafas ya Bu ketika dokter mulai mengambil folikelnya. Alhamdulillah proses OPU selesai, dan didapatkan 3 folikel, dan Alhamdulillah dr. Erick juga mengambil sekalian 2 kista endo saya yang berada disamping folikel.

Setelah pengambilan OPU, kami berdua dipanggil untuk di informasikan hasil analisa sperma dan OPU. Hasilnya masih AT, dan dari 3 folikel hanya satu yang ada sel telurnya. Melihat kondisi ini dokter saranin untuk ICSI dan kami setuju. Kemudian melihat adanya leukosit yang ada dihasil analisa suami saya, maka dr. Erick meresepkan antibiotic dan juga supplement untuk hubby. Sedangkan saya diberikan obat penguat Utrogestan untuk persiapan ET. Alhamdulillah semua selesai dengan baik hari ini, tinggal tunggu kabar perkembangan pembuahan.





Setelah dua hari menunggu, akhirnya tanggal 8 April 2015 jam 10.00WIB saya menerima telfon dari RSIA Gladiool, daaaan….saya di informasikan kalau setelah pengamatan 2 hari, tidak terjadi pembelahan sel, tidak terjadi pembuahan dan artinya proses IVF tidak bisa dilanjutkan ke Embrio Transfer (ET). Astaghfirullah…..sedih pasti, tapi saya punya suami yang luar biasa, yang selalu menguatkan saya, La hawla wala quwwata illa billah, semua sudah taqdir Allah SWT, inshaAllah, pada waktunya Allah SWT. Akan memberikan kami keturunan. inshaAllah….

Untuk sekarang, kami focus dulu untuk meningkatkan kualitas morfology/motility hubby. Langkah selanjutnya we’ll see….semoga Allah SWT. Memudahkan kami untuk mendapatkan keturunan, aamiiiiin….

Tetap semangaaaaat ikhtiar dan berdo’a ^_^


Salam,

4 comments:

  1. kalo boleh tau, biayanya berapa ya mbak? dan menurut dokter, apa penyebab tidak terjadinya pembelahan sel itu? tks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba, waktu itu saya belum sampai ET (Embrio Transfer), biayanya dibawah Rp. 12 juta.

      Delete
  2. Sekarang gmn bu...apa sdh mendapat momongan

    ReplyDelete
  3. Sekarang gmn bu...apa sdh mendapat momongan

    ReplyDelete